Rabu, 05 September 2007

Ramadhan dan Pendidikan Diri


Di antara ciri khas Ramadhan adalah meningkatnya kesadaran setiap Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Suasana religius terlihat di mana-mana, dibarengi dengan tumbuh suburnya perilaku keagamaan yang terjadi di bulan suci ini. Umat Islam mempersiapkan dirinya untuk dapat lebih banyak beribadah, meningkatkan prestasi sosialnya, mengendalikan dirinya dari hawa nafsu, serta meningkatkan ketakwaannya.

Puasa merupakan sarana yang sangat efektif untuk menahan segala kecenderungan negatif. Sebaliknya, puasa memotivasi diri untuk melakukan semua bentuk kebaikan dan amaliyah positif. Di sinilah proses pendidikan kualitas diri sedang terjadi. Dalam proses ini, sesungguhnyalah kaum Muslimin sedang meneladani Allah, karena setiap saat Allah ada dalam `kesibukan' (kullu yaumin Huwa fi sya'n).

Jika menengok sejarah Rasul, justru prestasi besar yang diraih oleh Rasul terjadi pada bulan Ramadhan. Misalnya kemenangan Perang Badar, serta keberhasilan menguasai Kota Makkah.

Sepeninggal beliau, prestasi umat Islam juga telah ditorehkan dalam sejarah di bulan suci ini. Kemenangan umat Islam menaklukkan Spanyol dapat diraih di bulan Ramadhan. Kemenangan menghadapi Perang Salib, demikian pula melawan bangsa Tartar terjadi pada bulan Ramadhan. Proklamasi kemerdekaan RI pun terjadi pada bulan Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan penuh berkah dari semua sisi kebaikan. Kaum Muslimin harus mengambil keberkahan Ramadhan dari semua aktivitas positif dari berbagai aspek kehidupan, termasuk juga aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pemberdayaan umat.

Rasulullah SAW menjadikan Ramadhan sebagai bulan penuh amaliah dan aktivitas positif. Selain yang disebutkan di atas dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, beliau juga mengintensifkan kegiatan pendidikan di bula suci ini. Semoga dengan meneladani Allah dan Rasulullah, kualitas diri kita pada Ramadhan ini semakin meningkat.

Jika seorang Muslim tetap istiqamah mengisi kehidupannya dengan meniti jalur yang diridhai Allah yaitu jalur yang dipandu oleh iman, insya Allah janji Allah akan dapat diraih. Meniti jalur ini, memang tidak mudah, penuh perjuangan dan pengorbanan. Salah satu perjuangannya adalah melalui ibadah Ramadhan, khususnya puasa, yang merupakan 'jihad akbar' melawan hawa nafsu. Semoga kita selalu memenangi perang melawan hawa nafsu, sampai Ramadhan tahun mendatang. Wallahu'alam bi al shawab.

(Dr Masyitoh Chusnan MAg )

Tidak ada komentar: