Rabu, 05 September 2007

Lautan Hidup


Laut adalah muara dari segala bentuk perairan yang ada di muka bumi. Dari air lembah mengalir ke sungai di dataran yang lebih rendah, lalu bermuara ke laut, begitulah sifat aliran air.

Kehidupan manusia juga memiliki muara yang akan menjadi pemberhentian terakhirnya. Umar bin Khathab RA pernah berkata, ''Sesungguhnya lautan itu ada empat macam. Dosa adalah lautan hawa nafsu, nafsu adalah lautan syahwat, kematian adalah lautan umur, dan kubur adalah lautan penyesalan.''

Jika kita renungkan dan mencoba mengambil hikmah dari perkataan Umar tersebut, terasa sangat mendalam sekali pemahaman beliau akan hidup ini. Beliau mencoba memperingatkan kita bahwa segala bentuk hawa nafsu pasti akan bermuara kepada sifat dosa. Marah, iri hati, dan dengki, semua dikendalikan oleh hawa nafsu, dan tidak ada kebaikan sedikit pun dari sifat tersebut, semua bermuara pada dosa jika kita tidak dapat membendungnya dengan bersabar.

Begitupun dengan syahwat yang ada pada diri setiap manusia, selalu akan bermuara pada nafsu, jika dibiarkannya syahwat itu terlalu lama, nafsulah yang kemudian akan menggerakkan hati dan tubuhnya, bukan akal pikiran yang sehat dan jernih.

Lihatlah bahwa dua lautan pertama yang disebutkan oleh Umar dijawab dengan dua lautan kedua yang disebutkan berikutnya. Beliau memperingatkan setiap kita pasti akan mati, dan kematian itu adalah muara dari umur, sehingga tidak akan terelakkan lagi. Berapa pun umur yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita, pasti akan ada akhirnya. Oleh karena itu, persiapkanlah diri kita masing-masing untuk menghadapi kematian itu, perbanyaklah bekal amal saleh, karena setelah kematian itu tidak ada lagi yang bisa kita lakukan.

Dan jika ternyata lebih banyak keburukan yang kita lakukan daripada kebaikan, maka kubur akan menjadi lautan penyesalan yang pasti akan datang. Menangis, mengaduh, memohon agar dikembalikan lagi ke dunia sudah tidak berarti lagi, semua sudah terlambat. Sudah habis kesempatan yang Allah berikan sepanjang umur kita.

Allah SWT berfirman, ''Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia (manusia) mengatakan, ''Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini. Maka, pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa seperti siksa-Nya. Dan tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya.'' (QS Al Fajr [89]: 23-26). Namun, belum terlambat untuk berbenah diri. Wallahu a'lam.

(Muhamad Abduh )

Tidak ada komentar: