Rabu, 05 September 2007

Penghalang Hidayah


Menurut Alquran, ada tiga faktor umum penyebab ketergelinciran manusia pada keburukan. Tiga hal inilah yang menghalangi manusia mendapatkan hidayah atau keuntungan spiritual.

Pertama adalah hawa nafsu (nafsu amarah). Menuruti semua keinginan dan memenuhinya tanpa pertimbangan akal dan tidak memperhitungkan dampak serta pengaruhnya terhadap kebahagiaan dan kesengsaraan manusia. Menuruti insting seperti itu berarti menuruti kecenderungan hewani (bahimiyah).

Pertarungan melawan gejolak hawa nafsu adalah perjuangan besar. Pertarungan ini secara terus-menerus berlangsung di dalam diri kita. Dan, seringkali nafsu amarah ini mampu menundukkan dan mengendalikan manusia. Mawlawi dalam sebuah syairnya mengisyaratkan, ''Nafsu tidak ubahnya ular, dia baru diam, tatkala telah penuh kesedihan.''

Kedua, adalah dunia. Sikap dan pandangan keliru manusia terhadap dunia merupakan salah satu faktor penyimpangan manusia. Menjadikan dunia sebagai tujuan akhir, seraya melalaikan kebahagiaan abadi dan kehidupan akhirat.

Dunia menipu dan menyibukkan manusia. Jika manusia tenggelam di dalam dunia, maka dia tidak ubahnya seperti orang yang menyelam di lautan kehinaan dan kelemahan, dia akan terus menyelam waktu demi waktu hingga akhirnya sampai pada kematian. Dia tidak ubahnya seperti ulat sutra yang memintal benang di sekelilingnya hingga akhirnya mati tercekik.

Firman Allah SWT, ''Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah sekali-kali syaitan yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah (QS Fathir [35]: 5). Terakhir yang menghalangi manusia dari petunjuk adalah setan. Dari sudut pandang Alquran, para setan (iblis dan pengikutnya) adalah entitas nyata yang selalu berusaha menyesatkan dan mendorong manusia ke jurang keburukan.

Firman Allah SWT, ''Iblis menjawab, karena Engkau telah menghukum saya karena tersesat, saya benar-benar akan (menghalangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang, dari kanan dan dari kiri. Dan Engkau tidak mendapati kebanyakan mereka bersyukur.'' (QS Al-A'raf [7]: 16-17).

Iblis merealisasikan cita-citanya lewat hawa nafsu dan keteperdayaan manusia akan kehidupan dunia semata. Maka, siapa yang terlena dengan kehidupan dunia, kita tahu dengan siapa dia akan berkumpul nantinya di akhirat. Naudzu billahi min zalik.

(Sholehan Latundo )

Tidak ada komentar: