Tidak ada yang lebih bodoh dan kejam daripada koruptor. Ia memberi makan diri dan keluarganya dengan barang haram. Rasulullah SAW telah mengingatkan bahwa daging yang terbentuk dari barang haram tempatnya adalah di neraka.
''Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras.'' (QS At-Tahrim [66]: 6). ''Penggelapan (harta umat) adalah perkara besar dan berakibat besar. Maka, nanti di hari kiamat, jangan sampai saya melihat kalian datang sambil memikul unta yang melengkuh-lengkuh dan berkata, 'Tolong saya, wahai Rasulullah!' Saya jawab, 'Saya tidak bisa menolongmu sedikitpun.'' (HR Muslim).
Tragisnya lagi, para penegak hukum yang seharusnya mengadili para koruptor pun ikut melakukan praktik kotor ini dengan menerima suap. ''Laknat Allah terhadap penyuap dan penerima suap.'' (HR Abu Daud).
Di saat para koruptor menikmati 'jerih payahnya', saat bersamaan jutaan fakir miskin tidak mendapatkan sandang, pangan, dan papan yang memadai. Apalagi mengenyam bangku perguruan tinggi. Sembari duduk termangu, mereka menyaksikan miliaran dan triliunan rupiah hak mereka dirampas para koruptor.
Padahal, Rasulullah SAW bersabda, ''Ada tiga macam doa yang tidak diragukan lagi pasti diterima, yaitu doa orang yang teraniaya (terzalimi), doa seorang musafir, dan doa orang tua kepada anaknya.'' (HR Tirmizi).
Beragam sanksi yang diancamkan rupanya tak membuat mereka jera, karena dengan uang, hukum dapat dibeli. Penjara bisa diubah menjadi tempat peristirahatan yang nyaman dengan segala fasilitas serta pelayanaan istimewa. Bahkan, penjara bisa menjadi tempat berbisnis yang tenang.
Kita tidak perlu bersedih melihat ketidakberdayaan menyaksikan tingkah para koruptor yang tak tahu malu dan para hakim yang bisa dibeli dengan uang. Biarkan mereka sesaat, sambil menunggu ajalnya, menikmati kekayaannya itu sepuas-puasnya di dunia ini.
Boleh jadi, para koruptor yang tidak terendus oleh hukum merasa aman, tapi ingat Allah SWT tidak pernah tidur dan tidak pernah lalai. Kelak mereka akan berdiri di hadapan Allah SWT untuk mempertanggungjawabkan setiap rupiah harta haram mereka itu. Allah SWT akan bongkar segala kebusukan mereka di Padang Makhsyar. ''Maka, apakah mereka tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan ditampakkan apa yang ada di dalam dada (yang dirahasikan).'' (QS Al-Aadiyaat [100]: 9-10).
(Muhammad Zaenuri )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar