Oleh : Supriyanto
Ayat di atas terdapat kata ahsanu 'amala (beramal secara benar). Allah SWT lewat ayat ini menegaskan Dia akan menguji hamba-Nya, untuk melihat siapakah di antara mereka yang amalnya paling baik.
Di dalam Alquran banyak kita temui ungkapan-ungkapan ihsan yang berarti perbuatan baik. Seperti berbakti kepada orang tua, berlaku adil, berkata jujur, bersedekah, dan lain-lain. Allah SWT berfirman, ''Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.'' (QS Albaqarah [2]: 195).
Dalam hal ini, Rasulullah SAW menggolongkan perbuatan seorang Mukmin menjadi empat golongan. Pertama, mereka yang beramal saleh dengan benar, mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW, dan ikhlas niatnya. ''Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan diri kepada Allah SWT, sedangkan dia pun mengerjakan kebaikan dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.'' (QS An-Nisaa [4]: 125).
Kedua, mereka yang beramal secara tidak ikhlas dan tidak mengikuti tuntunan Nabi SAW. Inilah sejelak-jeleknya perbuatan amal. Amal yang dilakukan oleh orang yang sesat, yaitu melakukan bid'ah sekaligus riya', sum'ah dan ingin dipuji orang. Ketiga, yaitu golongan orang yang bodoh, yaitu orang yang beramal dengan ikhlas tapi salah. Mereka mengira dengan eling (mengingat Allah --Red) saja sudah cukup, tidak perlu shalat lima waktu. Semuanya dilakukan dengan ikhlas namun di mata Allah tidak berpahala sama sekali.
Golongan keempat, mereka yang berbuat amal saleh sesuai dengan ajaran Islam tapi tidak ikhlas dalam berbuat mereka melakukannya karena fanatik, materi, dan sebagainya. Semoga kita termasuk golongan yang pertama, yaitu yang beramal saleh dengan ihsan, bukan golongan yang lain. Wallahu 'alam bish-shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar