Rabu, 05 September 2007

Rahasia Silaturahim


Islam memandang penting jalinan tali silaturahim. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu majah, Rasulullah SAW bersabda, ''Yang paling cepat dapat mendatangkan kebaikan adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebajikan dan menyambungkan tali silaturahim, sedangkan yang paling cepat mendatangkan kejahatan ialah balasan (siksaan) orang yang berbuat jahat dan memutuskan hubungan kekeluargaan.''

Pengertian 'menyambungkan' adalah suatu proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Rasulullah SAW bersabda, ''Yang disebut bersilaturahim itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahim itu ialah menyambungkan apa yang terputus.'' (HR Bukhari).

Kalau orang berkunjung kepada kita dan kita balas mengunjunginya, ini hal biasa serta tidak memerlukan perjuangan yang tinggi. Karena bisa jadi hal itu dilakukan karena kita merasa berutang. Akan tetapi, ada orang yang tidak pernah bersilaturahim kepada kita, lalu dengan sengaja kita kunjungi walaupun harus menempuh jarak yang cukup jauh dan memakan waktu, maka di sinilah makna silaturahim akan sangat kita rasakan.

Apalagi, bila hal itu kita lakukan terhadap orang yang membenci kita. Padahal, jelas hak-hak kita pernah terambil atau hati kita sempat terlukai, tapi kita yang mendahului untuk mengunjunginya. Di sinilah kekuatan silaturahim yang sebenarnya.

Begitu pentingnya silaturahim ini, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib menjelaskan, ''Barangsiapa senang untuk dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya serta dihindarkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahim.'' (HR Ath-Thabrani).

Allah memberikan berkah selama perjalanan usia seseorang, lantaran semasa hidupnya penuh dengan amal perbuatan yang baik, termasuk menyambung silaturahim. Itulah kehidupan yang panjang meski dalam perhitungan usia hanya sebentar. Karena memang ukuran sebenarnya untuk kehidupan yang diberkahi itu bukan bulan atau tahun, tetapi keagungan amal perbuatan dan banyaknya pengaruh yang ditanamkan.

Maka, sudah semestinya silaturahim tidak hanya dilakukan pada hari lebaran saja, tetapi lebih baik jika dilakukan secara kontinu. Bila terjadi selisih pendapat atau salah paham, maka segeralah melaksanakan silaturahim. Menjalin kembali hubungan silaturahim adalah hal yang mudah, asal diniatkan dengan sungguh-sungguh dan tulus. Mulakanlah hari ini.

(Ummu Fathin )

Tidak ada komentar: