Sabtu, 18 Agustus 2007

Kemerdekaan

Oleh : H Ahmad Heryawan Lc

Setiap kali merayakan kemerdekaan, selalu tak terpisahkan dengan slogan yang terkenal dalam perjuangan kemerdekaan 'merdeka atau mati' -- menang dengan hidup memiliki kemerdekaan atau mati sebagai syuhada. Slogan itu dikenal dalam perjuangan Islam dengan ungkapan 'isy kariman au mut syahidan (hidup mulia atau mati syahid).

Slogan ini mengajarkan kita untuk tidak menerima segala bentuk penjajahan. Konsep yang mendasar dalam ajaran Islam untuk manusia adalah kemerdekaan, pembebasan diri dari menghambakan diri sesama makhluk. Kita seharusnya semata-mata menuhankan Allah yang terdeklarasikan dalam kalimat ''lailaha illallah''.

Istilah merdeka (al hurriyah) dalam Alquran dikaitkan dengan status kondisi seseorang yang terbebas dari perbudakan (QS Al Baqarah [2]: 178). Merdeka juga bermakna at-tahrir atau memerdekakan. Dengan demikian, makna kemerdekaan secara individu adalah terbebas dari dominasi dan penguasaan orang lain (budak), atau secara kelompok atau bangsa terlepas dari dominasi penguasaan bangsa lain.

Rab'ie bin Amir ketika diutus oleh Saad bin Abi Waqqas kepada Rustam, panglima tentara Parsi semasa peperangan Qadisiah, mengatakan, ''Allah SWT memerintahkan kami untuk membebaskan manusia dari memperhambakan diri kepada selain Allah dan melepaskan belenggu duniawi menuju dunia yang bebas, dan dari agama yang sesat menuju keadilan Islam.''

Allah berfirman pada bani Israil ketika mereka berhasil melepaskan diri dari cengkeraman Firaun (QS Al-Maidah [5]: 20), ''Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: 'Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain'.''

Karenanya hak kemerdekaan dan kebebasan ini haruslah dikembalikan pada makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Dengan bersegera mensyukuri diri, hanya menghambakan diri secara totalitas kepada Yang Mahakuasa. Tidak kepada kekuasaan, harta, ataupun kerakusan duniawi yang bersifat fana.

Tidak ada komentar: