Sabtu, 25 Agustus 2007

Buah Bibir


Oleh : Asep Sulhadi

Allah SWT berfirman, ''(Ibrahim berdoa): Ya Tuhanku berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shaleh, dan jadikanlah aku buah bibir yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang memusakai surga yang penuh (dengan) kenikmatan.'' (QS Asy Syu'ara [26]: 83-85).

Dalam ayat di atas, Allah SWT menyebutkan bahwa salah satu doa Nabi Ibrahim AS adalah meminta 'buah bibir' yang baik bagi orang-orang yang datang di kemudian hari setelah ia meninggal dunia.

Menurut Mujahid dan Qatadah, yang dimaksud dengan 'buah bibir' yang baik adalah sebutan atau pujian yang baik. Sebutan itu diberikan oleh orang-orang yang masih hidup kepada orang yang sudah meninggal dunia karena jasa atau kebaikan yang pernah ia lakukan sewaktu hidup di dunia.

'Buah bibir' yang baik, merupakan umur yang kedua bagi manusia setelah ia meninggal dunia. Dengan 'buah bibir' yang baik, nama seseorang akan terus hidup dan keharumannya akan melekat di hati orang lain, walau ia sudah meninggal dunia puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang silam.

Untuk menjadi 'buah bibir' yang baik bagi orang lain, tentu saja yang harus kita prioritaskan adalah berbuat kebaikan kepada orang lain. Karena salah satu sebab inilah mengapa Islam mengajarkan kepada kita untuk selalu berbuat baik kepada orang lain dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Allah SWT berfirman, ''Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan.'' (QS Al Baqarah [2]: 148).

Allah mengecam keras orang yang suka mencela atau menyakiti orang lain. Dalam Alquran Allah SWT berfirman, ''Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.'' (QS Al Ahzab [33]:58).

Semoga kita diberikan kekuatan Allah SWT untuk selalu berbuat baik dan menjauhi sikap tercela. Semoga Allah senantiasa membimbing kita sehingga layak menjadi 'buah bibir' yang baik bagi orang-orang yang datang sesudah kita. Atau minimal, bagi anak cucu kita. Amin.

Tidak ada komentar: