Seorang laki-laki datang tergopoh-gopoh menemui Ibrahim bin Adham untuk mengadukan permasalahan yang tengah menimpanya. Lelaki tersebut berkata, ''Wahai sahabatku, aku ingin mengadukan sesuatu tentang diriku yang berlumur noda dan dosa. Berjudi adalah pekerjaan sehari-hariku yang sangat sulit aku tinggalkan. Kemudian, berzina dan mabuk aktivitas yang tidak aneh dalam kehidupan sehari-hariku, bahkan aku akan sangat tersiksa jika satu hari dalam hidupku terlewati tanpa melakukan perbuatan maksiat tersebut.''
Ibrahim bin Adham adalah seorang yang terkenal dengan kezuhudan dan kesalehannya pun berkata kepada sahabatnya, ''Semoga Allah memberi hidayah dan menerangi kembali jalan hidupmu. Jika engkau ingin meninggalkan segala maksiat yang selama ini engkau lakukan bertobatlah dan bertekadlah untuk meninggalkan perbuatan tersebut.''
Tak lama kemudian lelaki tersebut kembali menemui Ibrahim bin Adham dan kembali mengadukan permasalah yang sama, dia berkata, ''Aku telah berusaha meninggalkan segala perbuatan maksiat yang aku lakukan dengan mengikuti apa yang telah engkau nasihatkan kepadaku, namun ternyata itu semua tak berhasil.''
Ibrahim bin Adham dengan bijak berkata, ''Jika engkau ingin bermaksiat kembali, perhatikanlah nasihatku. Pertama, jika kamu mau bermaksiat kepada Allah, jangan memakan rezeki-Nya. Kedua, carilah tempat yang luput dari pantauan Allah. Ketiga, janganlah menggunakan pancaindera dan anggota tubuh amanat dari Allah. Keempat, bermaksiatlah, jika engkau siap menghadapi Malaikat Munkar dan Nakir. Kelima, teruskan maksiat, jika engkau sanggup melawan malaikat penjaga api neraka.''
Ia tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim. Lalu menangis dan dengan wajah penyesalan berkata, ''Ibrahim cukup, jangan kamu teruskan lagi. Mulai saat ini aku bertobat kepada Allah.''
Semenjak itu, setiap kali lelaki tersebut ingin melakukan maksiat, dia pun teringat pada nasihat yang diberikan sahabatnya. Hari-hari selanjutnya, lelaki tersebut telah menemukan kembali jalan hidupnya dan memperbanyak hari-harinya dengan amal shalih hingga menemui ajalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar