Rabu, 29 Agustus 2007

Iri Hati


Oleh : Andy Hariyono

''Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Kabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Kabil). Ia berkata (Kabil), ''Aku pasti membunuhmu!'' Berkata Habil, ''Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.'' (QS Al-Maidah [5] : 27).

Salah satu penyakit hati yang hampir tidak kita perhatikan ialah rasa iri terhadap sesama. Penyakit ini muncul saat orang lain mempunyai hal yang lebih dari kita, baik dari sisi materi ataupun nonmateri. Rasa iri bisa mendorong seseorang menghalalkan segala cara bahkan membunuh sekalipun untuk mencapai apa yang diinginkannya.

Sebenarnya rasa iri terjadi karena kita tidak memerhatikan apa yang ada pada diri kita. Konsep syukur yang dianjurkan Allah belum kita laksanakan dengan baik. Allah menyatakan hidup bersosial itu juga merupakan ujian. ''Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) serta sebagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata, ''Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah?'' (Allah berfirman), ''Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?'' (QS Al-an'am [6]: 53). Dengan kata lain, semua yang terjadi pada kita merupakan ujian dari Allah SWT. Jika ujian itu menyenangkan, kita sikapi dengan rasa syukur. Sebaliknya, jika ujian itu tidak baik tentunya sikap sabar yang harus kita kedepankan.

Rasa iri muncul bila belum bisa menyikapi apa yang menimpa kita dengan bersyukur. Terkadang Kita masih merasa iri melihat apa yang diperoleh teman atau tetangga lebih besar.

Kisah yang diceritakan Alquran di atas seharusnya menjadi kontemplasi bagi kita. Bahwa, dunia ini hanyalah ujian. Terserah bagaimana kita menyikapi ujian itu sendiri. ''Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.'' (QS Almulk [67]: 2). Wallahu a'lam bish-shawab.

Tidak ada komentar: