Oleh : Agus T Rahman
Dalam sebuah kisah, khalifah Umar Ibnu Khattab pernah berpesan berkenaan dengan muhasabah atau yang lebih kita kenal dengan introspeksi, ''Hisablah (evaluasi) diri kamu sebelum kamu dihisab (di hari Kiamat), dan timbanglah amalan diri kamu sebelum kamu ditimbang di akhirat kelak. pada hari itu kamu akan dihadapkan kepada pemeriksaan, tiada yang tersembunyi dari amal kalian sedikitpun.''
Wejangan Umar Ibnu Khattab di atas sangatlah tepat bagi kita untuk saat ini yang beberapa hari lagi akan dihadapkan pada satu momen penting dalam proses menjalani roda kehidupan ini, yaitu pergantian tahun. Inilah kesempatan baik menilai dan mengevaluasi diri, patut kita pertanyakan untuk apa waktu kita habiskan, dan sudah sejauh mana kualitas amal saleh selama satu tahun yang terlewatkan.
Untuk barometer penilaian sukses atau gagalnya menjalani proses kehidupan ini, Islam sebetulnya telah menentukan standar yang sangat disiplin. Hal ini tercermin dalam sebuah hadis Rasulullah SAW yang berbunyi, ''Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin sesunguhnya dia telah beruntung, barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka sesungguhnya ia telah merugi. Dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka sesungguhnya ia terlaknat.'' (HR Dailami)
Bagi seorang Muslim, aktivitas muhasabah ini selain untuk menilai amal perbuatan yang telah dilakukan, juga berfungsi sebagai momentum untuk memperbaiki diri serta mempersiapkan bekal dan strategi melangkah menuju kehidupan selanjutnya yang lebih baik lagi. Allah SWT berfiraman, ''Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.'' (QS Al-Hsyr [59]: 18)
Bertambah usia dari minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan dari tahun ke tahun pada hakikatnya adalah pengurangan jatah umur kita untuk terus hidup di dunia yang fana ini. Dengan sisa waktu yang kita miliki, setelah muhasabah, seyogyanya kita dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengabdian kita pada Allah SWT serta memperbaiki akhlak kita terhadap sesama. Minimalnya, untuk tidak terperosok pada lubang yang sama untuk kedua kalinya. Mari kita sambut 2008 dengan tekad menjadi diri kita yang lebih baik. Agar kita tidak termasuk golongan orang-orang yang merugi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar