Senin, 24 Desember 2007

Dibunuh Waktu



Oleh : MHD Natsir

Waktu akan terus bergulir, meski perubahannya terlihat pelan. Bergerak dalam hitungan detik, ternyata satu tahun sudah terlewati. Masih segar dalam ingatan masa kecil yang begitu indah. Kita merasa damai dengan kasih sayang ibu dan ayah yang selalu menjaga. Dalam gendongan ibu kita bisa bermanja. Kesalahan kita dianggap lucu oleh mereka. Menangis dan berkelahi dengan saudara menjadi hal biasa. Semua itu rasanya baru kemarin kita lalui.

Sekarang kita bukan anak kecil lagi. Rambut sudah mulai memutih, kulit yang kencang mulai keriput, mata mulai kabur, senyum indah dengan gigi yang tersusun rapi tak ada lagi. Anak sudah lahir, cucu pun sudah mulai besar. Kita dipanggil nenek dan kakek. Kita sudah tua dan hukum alam berlaku bahwa yang tua akan segera digantikan oleh yang muda. Akhirnya kita tersadar sudah waktunya menyiapkan perbekalan melanjutkan perjalanan ke akhirat. Masa istirahat di dunia sudah hampir berakhir. Ibarat lomba kita akan segera mencapai garis finish.

Dalam kondisi seperti ini kita merasakan waktu begitu singkat. Jatah hidup di dunia akan segera berakhir dan sudah saatnya mempersiapkan diri untuk akhirat. Kita pun mulai berfikir apa saja yang telah disiapkan untuk bekal di akhirat? Waktu ibarat pedang yang harus diwaspadai dan digunakan dengan sebaik-baiknya. Kalau kita terlena, maka kita akan dibantai dengan perubahan dan penyesalan yag tidak akan pernah ada gantinya. Karena waktu yang sudah berjalan tidak akan pernah kembali.

Dunia yang kita jalani saat ini adalah tempat mampir menuju akhirat. Namanya tempat mampir, tentu saja sebentar dan sangat singkat. Meski kita merasa betah untuk berlama-lama, kita tetap harus melanjutkan perjalanan. Bahkan banyaknya orang yang mencintai dan menghormati kita, tidak akan bisa menghentikan perjalanan kita menuju akhirat. Rela tidak rela, kita pasti meninggalkan dunia yang sementara ini.

Untuk itu jangan sampai kita dibunuh oleh waktu. Mari kita kerjakan amalan yang bermanfaat, sehingga meski usia bertambah tua, amalan yang bermanfaat dapat membuat kita bangga dan tenang melanjutkan perjalanan mencapai tujuan yang sebenarnya. ''Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, yang saling mengingatkan dengan kebenaran dan saling mengingatkan dengan kesabaran (QS Al-A'shr: 1-3).

Tidak ada komentar: