Rabu, 19 Desember 2007

Ahli Waris Para Nabi


Oleh : Munzilin A

'' .... Katakanlah, adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.'' (QS Az-Zumar [39]: 9). Pendidikan memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam Islam pendidikan menempati posisi sentral dalam transfer keilmuwan, pembentukan karakter, dan penanaman nilai-nilai keagamaan.

Dalam proses pendidikan inilah guru memiliki peran penting. Dalam Islam guru tidak hanya menyampaikan ilmu dan nilai-nilai keagamaan. Guru adalah panutan, teladan bagi orang-orang yang ia ajar dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, guru adalah ahli waris para Nabi. Rasulullah SAW bersabda, ''Kelebihan orang yang berilmu atas ahli ibadah ialah seperti kelebihan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya orang-orang yang berilmu itu adalah ahli waris para nabi. Mereka (para nabi) tidak mewariskan dinar atau dirham, tetapi ia mewariskan ilmu. Barang siapa mengambil ilmu itu, berarti dia telah mengambil bagian yang banyak.'' (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Seorang ahli waris para nabi melaksanakan tugasnya dengan baik, menyayangi para muridnya, dan menuntun mereka. Para guru ini tidak menganggap dirinya lebih hebat dari para muridnya, mengakui bahwa adakalanya mereka lebih utama jika mereka mempersiapkan hatinya untuk ber-taqarrub kepada Allah dengan cara menanam ilmu di hatinya. Semua ini dilakukan dengan ikhlas untuk memdapatkan ridha Allah SWT.

Guru yang ikhlas selalu berusaha berbuat sesuai dengan ilmunya, tidak bertolak belakang antara perkataan dan perbuatannya. Dia menyadari betul ancaman Allah SWT. Allah berfirman, ''Mengapa kalian suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kalian melupakan diri (kewajiban) kalian sendiri, padahal kalian membaca Al-Kitab?'' (QS Al-Baqarah [2]: 44). Sungguh beruntung para guru yang mengajarkan kebaikan pada manusia, menyalakan pelita bagi kegelapan, pengantar pada jalan kebenaran.

Rasulullah SAW bersabda, ''Barang siapa mengajak kepada jalan yang baik, maka ia mendapat pahala sebanyak orang yang mengikutinya (ajakan) tanpa mengurangi pahala mereka sendiri sedikit pun.'' (HR Muslim). Di zaman modern ini di mana degradasi moral semakin merajalela, peran guru sangat sentral. Guru dituntut semakin meningkatkan keilmuwan, kesabaran, dan ketekunannya menghadapi para siswanya.

Tidak ada komentar: