Selasa, 25 Maret 2008

Nurani

Selasa, 25 Maret 2008

Oleh : Indra Komar Purnama

''Dan jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-Nya. Maka Allah mengilhamkan kepadanya jiwa (jalan) kefasikan dan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan (jiwa itu). Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.'' (QS Asy-Syams [91]: 7-10).

Nurani adalah sebuah sifat rohaniah yang mengajak manusia agar berpikir dan berperilaku baik, membantunya berpikir lurus dan mengatakan mana yang benar dan mana yang salah.

Salah satu aspek penting dari nurani ini adalah dia ada dalam diri semua orang. Dengan kata lain, apa yang dirasa benar oleh nurani seseorang juga dirasa benar oleh nurani semua orang lainnya, asalkan berlaku kondisi yang sama.

Nurani seseorang tidak pernah berbeda dengan nurani orang lain. Alasannya terletak pada sumber nurani itu: dia adalah ilham dari Allah. Melalui nurani, Allah membiarkan kita tahu mana sikap dan perilaku baik yang akan menyenangkan-Nya, agar kita ambil.

Dalam ayat di atas, Allah menyatakan Dia telah mengilhamkan kepada nafs (diri) dengan fujur (berbuat dosa, tidak taat, menyimpang, berbohong, berpaling dari kebajikan, berbuat kerusakan, keburukan akhlak). Lawan katanya adalah takwa (gentar dan takut kepada Allah yang mengilhamkan kepada seseorang untuk waspada terhadap perbuatan yang salah dan bersemangat untuk melakukan amal yang disukai Allah). Nurani ini jugalah yang menjauhkan manusia dari perbuatan buruk dan menunjukkan jalan yang benar.

Satu hal pokok yang harus dicamkan baik-baik bahwa setiap manusia, saat akil baligh, bertanggung jawab atas apa yang diilhamkan Allah kepadanya dan apa yang dibisikkan nuraninya. Jika dia mau mendengar nuraninya, dia akan mendapatkan kebaikan di dunia dan kehidupan yang kekal di surga Allah. Namun, jika dia mengikuti nafsunya, dia akan menemui kurungan api neraka yang abadi.

Tidak ada komentar: