Kamis, 16 Oktober 2008

Masjidku Rumahku


Oleh Ali Farkhan Tsani

Dengan perasaan cinta yang mendalam kepada sahabatnya, suatu ketika Abu Darda menulis surat kepada sahabatnya, Salman Al-Faris. Isi suratnya antara lain berbunyi, ''Wahai Saudaraku, pergunakanlah masa hidupmu untuk kepentingan ibadah, sebelum tiba bencana yang menyebabkanmu tidak dapat beribadah.

Wahai Saudaraku, jadikanlah masjid bagaikan rumahmu. Sebab, Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Masjid itu sebagai rumah bagi orang yang bertakwa'. Allah telah menjamin bagi orang-orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya dengan kelapangan hati, kesenangan, kepuasan, kemudahan menyeberangi jembatan, selamat dari api neraka, dan segera menuju keridhaan Allah SWT.''

Menjadikan masjid sebagai rumah tampak terasa pada hari-hari selama bulan Ramadhan. Terutama sekali pada waktu malam hari, di mana kebanyakan umat Islam memakmurkan masjid dengan buka bersama, shalat berjamaah, shalat tarawih, taklim, tadarus Alquran, hingga beriktikaf pada sepuluh hari terakhir di dalamnya. Lepas Ramadhan, masjid kembali sepi.

Bagi mereka yang menjadikan masjid bagaikan rumahnya, yang selalu menambatkan jiwanya ke masjid, rindu melaksanakan ibadah berlama-lama di dalam masjid, dan berusaha menyucikan dirinya dari daki-daki dosa. Allah berkata di dalam kalam suci-Nya, ''Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama adalah patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya, ada orang-orang yang ingin membersihkan diri.'' (QS Attaubah [9]: 108).

Menjadikan masjid sebagai rumah, bukan sebatas mendatanginya secara fisik. Tetapi, lebih jauh dari itu, selalu membawa hakikat masjid, yakni tempat bersujud, dalam setiap derap dan langkah kehidupan. Artinya, ke manapun kita pergi, di manapun kita berada, dalam keadaaan dan cuaca bagaimanapun, serta serumit apa pun masalah yang kita hadapi, hendaklah jangan lupa selalu kita memohon petunjuk-Nya, meminta perlindungan, mengharap pertolongan-Nya, seraya bersujud takluk pada syariat-Nya.

Mudah-mudahan dengan demikian, Allah pun berkenan memanjakan kita hamba-hamba-Nya yang cinta masjid dengan melipatgandakan ganjaran kebaikan, mewangikan bau mulut kita kelak dengan minyak kesturi, menghapuskan dosa-dosa kita yang telah lalu, serta menyediakan pintu khusus Ar-Rayaan untuk masuk ke dalam surga-Nya. Amin.

Tidak ada komentar: