Minggu, 05 Oktober 2008

Enam Hari di Bulan Syawal

Oleh Ali Muakhir

Tanpa terasa, bulan Ramadhan telah berakhir. Selepas Ramadhan, bukan berarti anjuran melakukan ibadah terhenti. Rasulullah SAW bersabda dalam satu hadisnya menganjurkan umat Muslim melanjutkan ibadahnya dengan melakukan shaum sunah enam hari di bulan Syawal.

Shaum enam hari bulan Syawal selepas mengerjakan puasa wajib bulan Ramadhan banyak keutamaan dan imbalan pahala bagi yang mengerjakannya. Di antara keutamaannya adalah Allah akan menulis bagi yang mengerjakannya pahala shaum selama satu tahun penuh (jika ia berpuasa pada bulan Ramadhan).

Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis sahih dari Abu Ayyub ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringi dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah). Rasulullah telah menjabarkan lewat sabda beliau, "Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar 10 kali lipat."

Para ahli fikih mazhab Hambali dan Syafi'i menegaskan bahwa puasa enam hari bulan Syawal selepas mengerjakan puasa Ramadhan setara dengan puasa setahun penuh, karena pelipatgandaan pahala secara umum juga berlaku pada puasa-puasa sunah. Juga setiap kebaikan dilipatgandakan pahalanya 10 kali lipat.

Salah satu faidah terpenting shaum enam hari bulan Syawal adalah menutupi kekurangan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Sebab, puasa yang kita lakukan pada bulan Ramadhan pasti tidak terlepas dari kekurangan atau dosa yang dapat mengurangi keutamaannya. Pada hari akhir nanti akan diambil pahala shaum sunah tersebut untuk menutupi kekurangan puasa wajib.

Tidak ada komentar: