Senin, 04 Februari 2008

Shalat Berjamaah



Oleh : Nurjannah Suharjo

''Barangsiapa ingin berjumpa dengan Allah kelak dalam keadaan selamat, hendaklah menjaga shalat berjamaah ketika dipanggil dengan adzan untuk mendirikannya. Sesungguhnya Allah telah mensyariatkan kepada Nabimu sunah yang berpetunjuk. Maka sungguh shalat berjamaah merupakan bagian dari sunah yang berpetunjuk.

Sesungguhnya shalat di rumahmu sebagaimana orang-orang meninggalkan shalat berjamaah berarti telah meninggalkan sunah Nabimu. Jika kalian meninggalkan sunah Nabimu, pasti kalian akan tersesat. Sesungguhnya kami memerhatikan diri-diri kami, tidaklah pernah meninggalkan shalat berjamaah, kecuali orang-orang munafik yang jelas-jelas kemunafikannya. Sungguh sampai-sampai ada orang yang terpaksa harus dipapah oleh dua orang untuk ditempatkan dalam shaf shalat berjamaah.'' (HR Muslim).

Sayyid Quthb di dalam Fii Dzilaalil Qur'an menyebutkan, shalat merupakan jalan pertemuan seorang hamba yang dhaif dengan Allah Yang Mahabesar. Dengan shalat seorang hamba merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta. Hati menjadi tenang dan jiwa terbasuh kesejukan. Shalat ibarat sumber mata air sejuk yang tak pernah kering oleh terik perjalanan dunia. Karenanya, orang yang berakal sehat pasti amat bergembira mencelupkan dirinya ke dalam mata air shalat lima waktu secara berjamaah.

Dengan shalat berjamaah, di samping menambah tabungan keutamaan dua puluh tujuh derajat dibandingkan shalat sendirian. Juga menunjukkan bukti cinta hakiki atas panggilan zat yang tercinta Allah robbul 'izzati.

Malaikat pencatat amal kebajikan pun menulis setiap satu langkah menuju masjid dapat mengangkat satu derajat kemuliaan. Mencatat langkah berikutnya sebagai penghapus satu kesalahan.

Kalau seorang jamaah berjalan dari rumah menuju masjid atau mushala berjarak 10 meter dengan 20 langkah. Maka 10 meter pula kenaikan satu derajat kemuliaan dan 10 meter berikutnya menghapus kesalahan. Kalau itu dilakukan lima waktu dalam sehari semalam, berarti 50 derajat kemuliaan dan 50 penghapusan dosa. Allah pun dapat berkehendak melebihkan lebih dari itu semua bagi hamba-Nya yang ikhlas memenuhi undangan-Nya.

Syekh Hasan Al-Banna menulis sepucuk wasiat kepada para penggerak muda Muslim yang berbunyi, ''Jika kalian mendengar seruan adzan, segeralah tunaikan shalat berjamaah bagaimanapun kesibukan kalian.''

Tidak ada komentar: