Minggu, 06 April 2008

Prasangka

Oleh : Helmawati

''Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa.'' (QS Alhujuraat [49]: 12).

Secara etimologi, prasangka berarti pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui sendiri. Prasangka biasanya bersifat pradini, merusak, dan memihak serta mendorong ke arah tindakan gegabah. Berdasarkan pengertian tersebut, andai kita memperturutkannya, akan banyak keburukan yang ditimbulkan dari sifat ini.

Berprasangka bukanlah sifat dari orang yang beriman. Apalagi, Allah sudah menegaskan sebagian dari prasangka itu adalah dosa. Kondisi yang tidak nyaman dan saling mencurigai merupakan dampak dari prasangka. Ketidakharmonisan yang ditimbulkan akhirnya akan membawa perpecahan dan kehancuran.

Dan, itulah yang dikehendaki setan, musuh kita yang sesungguhnya. ''... dan kamu telah berprasangka dengan prasangka yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa.'' (QS Alfath [48]: 12).

Selain itu, hanya dengan bermodal prasangka, kita tidak akan pernah mencapai kebenaran dalam memutuskan suatu perkara atau menghukum seseorang. Rasulullah SAW bersabda, ''Jika engkau berprasangka kepada seseorang, jangan engkau menyidiknya berdasarkan prasangka itu.'' (HR Ath Tabrani).

Sisi negatif lainnya dari sifat ini adalah menempatkannya pada kelompok orang-orang munafik. Alquran telah banyak membahas karakter orang-orang munafik dan sifat mereka yang selalu mengomentari dan mencibir orang-orang mukmin yang melakukan kebajikan.

Seperti yang telah difirmankan dalam QS Ali Imran [3]: 167, ''Mereka berkata dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan, Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.''

Perhatikan orang-orang yang selalu berprasangka. Dalam kesehariannya, hati dan pikirannya tidak akan pernah tentram karena selalu dipenuhi dengan kecurigaan yang belum tentu benar adanya. Mereka hanya membuang waktu, pikiran, dan tenaga untuk suatu praduga yang belum pasti.

Orang-orang yang terhasut oleh prasangkanya akan membawa hal tersebut kepada orang lain, yang akhirnya akan membawa fitnah dan perpecahan. Tipe orang yang memiliki sifat seperti ini lama-kelamaan akan dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya.

Maka, dengan banyaknya keburukan yang ditimbulkan oleh sifat ini, akankah kita selalu menyimpan prasangka?

Tidak ada komentar: