Selasa, 15 April 2008

Kebaktian yang Sempurna

Oleh : Dindin Jaenudin

''Siapa saja yang menyelesaikan kesulitan seorang Mukmin dari berbagai kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya di hari Kiamat. Dan, siapa saja yang memudahkan orang yang sedang kesulitan, niscaya Allah akan mudahkan baginya di dunia dan di akhirat. Dan, siapa saja yang menutupi (aib) seorang Muslim, Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan di akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama dia menolong saudaranya.'' (HR Muslim).

Tidak selamanya manusia berada dalam keadaan serbakecukupan. Tidak pula sebaliknya. Allah SWT telah merancang kehidupan manusia dan menggilirnya dari satu situasi ke situasi yang lainnya. Allah telah merancang siklus demikian, supaya kita mengetahui siapa yang konsisten dengan keyakinannya kepada Tuhan dan siapa yang merobohkan keyakinannya dengan menyekutukan-Nya.

Ketika seseorang dalam keadaan serbakekurangan, dengan bekal iman dan ilmu yang sedikit, acap kali orang itu terjerumus pada prasangka jelek kepada Allah dan mengambil jalan pintas. Bahkan, berani menggadaikan keyakinan untuk mendapatkan beberapa bungkus mi rebus.

Rasulullah SAW bersabda, ''Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.'' (HR Muslim). Jelas sekali dalam hadis ini diungkapkan bahwa umat Islam seharusnya seperti satu tubuh. Seorang Muslim seharusnya memerhatikan ekonomi tetangganya, sama seperti ia memerhatikan ekonomi keluarganya. Dan, tidak bergembira ria di saat tetangganya jatuh miskin. Bahkan, seorang Muslim dianjurkan untuk memberikan pertolongan.

Sekecil apa pun kontribusi kita dalam kebaikan, akan kembali kepada diri kita sendiri cepat atau lambat. Tindakan terpuji, seperti menolong orang dengan tulus ikhlas, tidak akan terlaksana. Kecuali, setelah hati kita dipenuhi dengan keyakinan yang sehat, yaitu keyakinan yang bersumber dari Alquran dan Hadits seperti di atas.

Dalam QS Ali Imran [3] ayat 92 Allah berfirman, ''Sekali-kali kalian tidak akan sampai kepada kebaktian yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan, apa saja yang kamu nafkahkan, sesungguhnya Allah mengetahuinya.'' Sesungguhnya, apa saja yang kita miliki adalah dari Allah. Dan, Dia tahu apa yang kita sembunyikan dan yang kita nafkahkan. Wallahu a'lam bish-shawab.

Tidak ada komentar: