''Dan, kami ilhamkan kepada ibu Musa, ''Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil).
Dalam menjalankan perintah agama, terkadang ada beberapa perintah dan janji Allah SWT yang menurut pandangan manusia tidak masuk akal. Sehingga, terkadang kita ragu dalam mengimani dan menjalankannya. Padahal, sebenarnya, ketika ada suatu janji atau perintah Allah yang tidak masuk akal, hal itu disebabkan keterbatasan akal kita dalam menembus skenario Allah SWT.
Ayat di atas mengisahkan Allah SWT memerintahkan ibunda Nabi Musa AS menghanyutkan Nabi Musa ke sungai jika anaknya ingin selamat dari tentara Firaun. Secara manusiawi, hal ini tidaklah masuk akal. Karena, bisa saja Nabi Musa malah meninggal terbawa hanyut sungai.
Ibunda Musa pun merasakan tidak masuk akalnya perintah Allah. Sehingga, dalam ayat di atas, Allah SWT harus berulang kali meneguhkan hatinya. Dengan mengimani dan mengikuti perintah Allah SWT, Nabi Musa pun selamat dan kembali kepangkuan ibunya ditambah lagi dengan hidup di istana megah dan menjadi nabi sesuai janji Allah terhadapnya.
Begitu pun perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS untuk meninggalkan istrinya Siti Hajar bersama bayinya Nabi Ismail di bukit yang gersang dan jauh dari keramaian, tanpa dibekali makanan dan minuman. Secara manusiawi, hal ini sungguhlah tindakan yang kejam dan tidak masuk akal.
''Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar. Maka, sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah setan yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah.'' (QS Faathir [35]: 5).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar