Rabu, 09 Januari 2008

Pembaruan Niat


Oleh : Mohammad Zakki Azani

''Sesungguhnya amalan itu bergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, hijrahnya (akan diterima) sebagai hijrah karena Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang hendak dinikahinya, maka ia akan mendapati apa yang ia inginkan.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Makna niat adalah pendorong kehendak manusia untuk mewujudkan suatu tujuan. Seorang mukmin yang baik, pendorongnya hendaklah mementingkan apa yang ada di sisi Allah SWT daripada yang ada di sisi manusia. Ia menjadikan niat, perkataan, dan amalnya hanya untuk Allah semata.

Allah berfirman, ''Katakanlah, sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama menyerahkan diri (kepada Allah).'' (QS Al An'aam [162]: 162-163). Sesungguhnya kita setiap hari minimal 17 kali dalam shalat selalu membaca kalimat-Nya pada ayat yang di atas, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbarui niat kita.

Allah SWT berfirman tentang setiap amal yang dimaksudkan untuk selain Allah bagaikan debu-debu yang beterbangan. ''Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (Al-Furqan [25]: 23). Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khathab berkata, ''Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Di antara manusia ada orang-orang yang memiliki niat yang tinggi nilainya, sementara ada pula yang memiliki niat yang rendah, hingga ada kalanya dua orang yang mengamalkan suatu bentuk amalan yang sama dari awal, pertengahan, bahkan sampai akhir pelaksanaannya, sama gerakannya, perbuatannya, ataupun diamnya dan juga bacaannya, namun hasilnya berbeda jauh, sejauh antara langit dan bumi. Yang demikian ini disebabkan perbedaan niatnya'.''

Walhasil, setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan: jika Anda berniat karena Allah dan untuk negeri akherat dalam amalan menjalankan syariat, maka Anda akan mendapatkannya. Namun, jika Anda berniat untuk dunia, maka kadang dapat dan terkadang Anda tidak dapat. Mari kita jadikan tahun Hijriyah 1429 sebagai tahun pembaharuan niat menuju jalan ridha-Nya.

Tidak ada komentar: