Oleh : Uwes Fatoni
Setiap manusia senantiasa berharap sukses dalam kehidupan dengan memperoleh semua yang diinginkan dan dicita-citakannya. Kesuksesan ini bisa dalam bentuk sukses materi, sukses sosial, sukses intelektual, atau sukses emosional. Setiap kesuksesan tersebut bagi seorang Muslim, tidak hanya diperoleh dengan ikhtiar, namun juga disertai doa.
Doa merupakan pendorong rohaniah untuk terus berusaha karena meyakini bahwa setiap usaha yang dibarengi doa pasti akan sukses. Allah berfirman, ''Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku jawab.'' (QS Al-Mu'min [40]: 60).
Dengan keyakinan ini setiap ikhtiar yang kita usahakan akan dilakukan dengan sebaik mungkin, kalau bisa sampai sempurna atau minimal mendekati kesempurnaan. Dalam sebuah hadis Qudsi rasulullah bersabda, ''Sesungguhnya Allah berfirman: Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku dan Aku akan senantiasa menyertainya apabila berdoa kepada-Ku.'' (HR Bukhari Muslim).
Para nabi dan Rasul, sebagaimana dikisahkan secara indah dalam Alquran senantiasa berdoa untuk sukses dalam misinya sebagai pribadi atau sebagai pemimpin umat. Nabi Ayub berdoa untuk sembuh dari penyakit; Nabi Isa berdoa untuk mendapat rezeki yang halal; Nabi Zakaria berdoa untuk mendapatkan keturunan yang baik; Nabi Sulaeman berdoa untuk mendapatkan kekuasaan. Doa-doa mereka merupakan doa-doa yang baik (ma'tsurat) yang dapat kita contoh dengan mengikuti dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Doa juga dinilai sebagai ibadah yang utama di sisi Allah, ''Tidak ada satu pun amal yang lebih mulia pada pandangan Allah daripada doa,'' (HR Bukhari). Bahkan, Allah membenci orang-orang yang enggan berdoa kepada-Nya, ''Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (tidak mau berdoa), akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.'' (QS Al-Mu'min [40]: 60). Betapa tingginya nilai doa bagi seorang Muslim, sehingga rasul menyatakan doa merupakan intinya ibadah (mukhul ibadah) dan senjata bagi orang yang beriman.
Agar kita senantiasa sukses dalam hidup marilah kita berdoa, baik di kala susah atau senang, ketika miskin atau kaya, dalam keadaan lapang atau sempit. Doa yang dipanjatkan secara dawam (rutin) inilah yang paling Allah sukai. ''Barangsiapa yang menginginkan doanya dipenuhi Allah ketika dia dalam kesulitan, hendaknya dia memperbanyak doa di waktu lapang (HR Tirmidzi dan Hakim).